Kamis, 16 April 2009

ULANG TAHUN


Setiap makhluk hidup memiliki dua titik penting dalam kehidupannya di muka bumi. Titik yang pertama merupakan titik yang mengawali hidupnya, sedangkan titik yang kedua merupakan titik yang mengakhiri hidupnya. Dua kata yang mewakili kedua titik tersebut adalah kelahiran dan kematian. Pada spesies manusia, keduanya menjadi hal yang dianggap penting atau perlu untuk diperingati setiap kali siklus waktu mengulang kembali tanggal-tanggal tertentu yang menunjukkan saat kelahiran atau kematian individu-individu manusia. Berkenaan dengan peringatan hari kelahiran, manusia menyebutnya ulang tahun.

Istilah ulang tahun yang dipergunakan oleh orang Indonesia ini sebenarnya bukanlah istilah yang tepat. Yang mengalami pengulangan dalam hal ini adalah tanggal dan bulan kelahiran, bukan tahunnya. Jadi, hari kelahiran yang terulang lewat tanggal dan bulan yang sama itulah yang dirayakan. Kata ucapan bahasa Inggris, happy birthday, saya pikir lebih tepat penggunaannya, sedangkan istilah yang lebih sesuai dalam bahasa Indonesia mestinya ulang hari. Namun, karena orang-orang Indonesia sudah menerima ulang tahun sebagai istilah yang menunjuk pada perayaan hari lahir, maka baiklah saya pertahankan pemakaiannya dalam tulisan ini.

Ketika seseorang merayakan ulang tahun, pada umumnya di benak kita langsung terpikir bahwa orang yang bersangkutan usianya makin bertambah dan berarti semakin tualah ia. Apabila ada kue ulang tahun yang disiapkan untuk memeriahkan acara pesta, biasanya di atas kue tersebut akan dipasangi lilin ulang tahun berbentuk angka yang mewakili jumlah tertentu dari usia orang yang punya hajatan. Lilin ulang tahun itu menjadi tanda untuk menegaskan orang-orang yang melihatnya bahwa ia yang berbahagia telah menjalani masa hidup sekian tahun di dunia sesuai angka yang diperlihatkan lilin yang biasanya berwarna merah tersebut. Akan tetapi, apakah hanya itu gerangan yang menjadi makna dari sebuah ulang tahun bagi individu manusia?

Bentuk peringatan ulang tahun yang selama ini banyak dilakukan oleh manusia sesungguhnya hanya sebagian saja dari makna yang terkandung di dalam ulang tahun tersebut. Memang benar ulang tahun berarti ada penambahan jumlah pada usia manusia yang mengalaminya. Tepat pula kalau dikatakan bahwa jumlah usia tertentu yang dicapai oleh manusia saat berulangtahun merupakan jumlah masa waktu yang telah ia jalani sejak hari lahirnya hingga momen ulang tahun itu terjadi. Namun, ada hal lain yang seringkali luput dari pemikiran manusia berkenaan dengan peristiwa ulang tahun. Ada sisi lain yang jarang sekali menjadi perhatian tiap individu saat menghadapi suatu momen perayaan ulang tahun dirinya atau orang lain. Sisi lain apakah yang dimaksud di sini?

Sisi lain yang dimaksud adalah sisi yang berangkat dari titik penting kedua kehidupan manusia di muka bumi. Kecenderungan manusia saat berulangtahun ialah hanya memperhatikan satu titik penting dari kehidupannya, yaitu titik pertama atau hari kelahiran. Dari titik berangkat itu manusia menghitung masa hidupnya yang semakin bertambah dan menghasilkan angka tertentu yang dipegangnya erat-erat sebagai bagian dari identitasnya yang menyeluruh. Memang wajar kalau itu terjadi, karena yang dirayakan adalah hari kelahiran. Tapi perlu diingat pula adanya titik penting kedua yang kelak akan dicapai oleh semua manusia yang dilahirkan dalam kefanaan. Bila berangkat dari titik ini dan bergerak mundur, bisa dipastikan sisa waktu yang dimiliki manusia akan berkurang terlepas dari ketidaktahuan kita akan kapan persisnya hari itu tiba. Artinya, jatah masa hidup yang telah ditetapkan Tuhan bagi setiap individu akan kian sedikit setiap kali hari ulang tahun menjelang.

Dari dua titik berangkat yang berbeda itu dapatlah kita mengatakan bahwa tatkala berulangtahun, seorang manusia akan secara serempak mengalami penambahan dan pengurangan masa hidup. Di satu sisi, masa hidup yang telah dijalani memperoleh penambahan satu tahun lagi, sementara di sisi lain, masa hidup yang belum dijalani menderita pengurangan jumlah satu tahun yang sama. Ini bagaikan dua sisi mata uang yang tak akan pernah terpisahkan satu sama lain.

Bagi sebagian manusia atau budaya tertentu memang menjadi suatu tabu untuk membicarakan soal berkurangnya sisa waktu kehidupan saat berulangtahun. Pada umumnya manusia sangat berkeinginan untuk menjalani hidup “seribu tahun lagi”. Panjangnya masa hidup sangat diharapkan oleh sebagian besar manusia demi kesempatan untuk bisa lebih lama menikmati kehidupan ─ terutama bagi manusia-manusia yang beruntung memiliki harta benda berlimpah dan kesejahteraan. Tidaklah mengherankan apabila ucapan “semoga panjang umur” selalu disampaikan kepada individu-individu yang sedang merayakan hari ulangtahunnya. Langka sekali mendapati manusia yang memikirkan titik penting kedua hidupnya saat berulangtahun.

Namun demikian, bukanlah hal yang bodoh apabila kita memaknai ulang tahun seperti dua sisi mata uang yang sudah disebutkan di atas. Justru sebaliknya, pandangan tersebut akan mampu membuat kita lebih arif menyikapi kehidupan yang begitu berharga ini. Kita tidak akan mudah terlena dengan kenikmatan dan kenyamanan hidup yang tengah kita rasakan saat merayakan hari kelahiran, seandainya kita mengingat sisa waktu hidup yang kian menipis dan bukan sekedar bertambahnya pengalaman hidup satu tahun lagi. Kita juga akan mampu untuk lebih menghargai kehidupan yang diberikan oleh sang Pencipta manakala menyadari begitu cepatnya waktu berlalu dari hadapan kita.

Alangkah baiknya kita mengingat dua titik penting kehidupan setiap memperingati ulang tahun yang senantiasa hadir setahun sekali. Masa hidup yang bertambah terhitung dari titik awal eksistensi kita di dunia selayaknya menyadarkan kita bahwa usia telah semakin dewasa dan atau semakin tua. Dari situ diharapkan bertambah pula kematangan dan kebijaksanaan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Di lain pihak, masa hidup yang berkurang terhitung dari titik akhir eksistensi kita di alam ini sepatutnya pula menyadarkan bahwa kesempatan untuk melakukan hal-hal penting dan baik telah kian sempit. Dan dari sini kita diharapkan untuk lebih waspada dan berjaga-jaga dalam bertindak dan mengambil keputusan saat menjalani hari demi hari kehidupan kita di dunia yang fana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar