Kamis, 03 Desember 2015

Sebuah Langkah Besar Untuk Melewati Pagar Penghalang Kesuksesan

Kedewasaan pada seseorang tidak dapat hanya dilihat atau ditentukan dari usia saja. seperti sebuah pepatah mengatakan “menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu sebuah pilihan, karena tidak semua orang dapat berfikir dewasa bahkan yang sudah tua sekalipun. Oleh karenanya jika Anda ingin menjadi seseorang yang lebih dewasa dan mandiri serta menjadi seseorang yang sukses di masa depan. Ada sebuah langkah besar yang harus Anda dilewati, sebuah langkah yang dapat membuat Anda melewati pagar penghalang kesuksesan diri Anda.

Mengenal Orang Yang Dewasa 

Sebelumnya pernahkan Anda mengenal seseorang seperti teman, saudara, pacar atau orang lain yang terlihat sangat dewasa ? dia begitu bijaksana, dapat diandalkan, sangat berkarisma dan bahkan setiap orang yang berada di dekatnya dapat merasa begitu nyaman dan terasa terlindungi. Di balik sosoknya saat ini yang terlihat begitu dewasa, kuat dan bijak. pasti sebelumnya ada masa sulit yang pernah di alami olehnya.

Kalau kamu ingin agar orang lain tidak memandang remeh atau nggak mau dipandang sebelah mata lagi. Atau saat ini kamu masih merasa rendah diri karena saat ini Anda belum sehebat orang lain. Saat ini Anda hanya perlu bertahan serta terus berjuang untuk melewati masa masa sulit yang mungkin saat ini sedang kamu hadapi.

Selasa, 03 Juni 2014

Google, Apple, Unilever, Perusahaan Paling Diminati Karyawan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini Linkedin kembali menggelar riset mengenai perusahaan-perusahaan yang paling diminati di pasar. Riset bertajuk InDemand Employer Rankings ini kembali menempatkan Google di posisi teratas, disusul oleh Apple dan Unilever.
Posisi tiga besar tahun ini, masih sama dengan posisi tahun sebelumnya, kecuali Unilever yang berhasil menyalip Microsof yang tahun ini turun dari posisi ketiga ke posisi lima.
Dalam daftar perusahaan-perusahaan yang paling diminati, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat mengambil proporsi 45% dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar 32%. Temuan lain mengungkapkan bahwa tahun ini, perusahaan teknologi dan consumer goods seperti Google dan Unilever mendominasi posisi sepuluh besar.

Kamis, 22 Mei 2014

7 Langkah Menghindar dari Rasa Malas

Malas adalah musuh terbesar bagi kesuksesan. Di manapun kita berada, baik itu di sekolah, komunitas atau tempat kerja, dampak kemalasan akan sama saja. Apakah pernah terpikir oleh kita untuk bisa mengubah kebiasaan malas tersebut?
Atau justru kita menganggap bahwa itu adalah sifat dasar kita sehingga tak mungkin diubah? Sikap malas ini sebenarnya sangat mengganggu bagi orang lain di sekeliling kita terutama karena ujung-ujungnya mereka yang dipersalahkan.
Tentunya dianggap “mengganggu” bagi orang lain buka tujuan kita. Untuk itulah, ada baiknya kita meneladani tips untuk keluar dari kemalasan dari situs healthcarepro berikut:
1. Membuat daftar tugas setiap hari
Pada malam hari sebelum tidur, usahakan untuk membuat to-do list terlebih dahulu. Dengan begitu, kita memiliki gambaran tentang aktivitas apa yang harus kita selesaikan pada hari berikutnya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ketika membuat daftar, usahakan untuk menuliskan aktivitas sedetail mungkin, termasuk misalnya pergi ke pasar atau mampir ke bank. Dalam menjalankan to-do list ini, lupakan sejenak konsep mana yang lebih penting dan mana yang kurang penting. Selesaikan saja semuanya yang ada di dalam daftar.

Rabu, 21 Mei 2014

Tips Manajemen Waktu Untuk Gen Y

Dalam hal manajemen waktu, sebenarnya generasi milenium memiliki keunggulan dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Kelebihan tersebut adalah kecepatan dalam mempelajari teknologi baru yang akan sangat berguna untuk mempercepat pekerjaan mereka.
Hanya saja, jika tidak disikapi dengan bijaksana, kelebihan ini bisa saja menjadi bumerang yang tak tepat sasaran. Terlebih lagi ketika mereka bertransisi dari masa sekolah ke masa kerja.
Untuk menghindari hal tersebut, Elizabeth Grace Saunders, founder dan CEO dari Real Life-E, sebuah perusahaan pembinaan time management, memberikan 3 tips-nya sebagai berikut:
1. Tentukan sendiri kecepatan kerja Anda, jangan biarkan teknologi yang melakukannya
Hanya karena Anda menerima email atau pesan apapun, bukan berarti Anda harus membalasnya saat itu juga. Penting bagi Anda untuk menetapkan langkah dan kecepatan kerja sehingga Anda bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang penting lainnya, bukan hanya yang urgent saja.
-Tetapkan “communication free” time. Jadi dalam jangka waktu tertentu bekerjalah tanpa mengaktifkan ponsel atau koneksi wi-fi untuk menjaga agar bisa tetap fokus pada apa yang Anda kerjakan.

Meeting, Meeting dan Meeting

Sebenarnya, apa fungsi meeting itu? Menurut Schermerhorn, meeting merupakan suatu situasi di mana informasi itu dibagi, keputusan dibuat dan setiap orang yang hadir mampu memahami permasalahan yang sedang dihadapi dan berusaha untuk menyelesaikannya bersama.
Hal-hal ini dapat dicapai jika meeting yang dilakukan berjalan secara efektif, namun terkadang meeting hanya terlihat sekedar membuang waktu. Padahal untuk membuat meeting produktif, tidak hanya dilakukan oleh satu dua orang saja, melainkan seluruh peserta meeting harus bekerja sama untuk membuat meeting menjadi lebih produktif.
Ada tujuh kesalahan yang dilakukan dalam meeting sehingga membuatnya menjadi tidak produktif, berikut pemaparannya.
1. Terlambat
Peserta meeting datang terlambat, sudah datang terlambat namun ingin cepat-cepat pergi karena meeting membosankan sehingga mereka tidak serius dalam menjalankan meeting. Fungsi meeting yang sesungguhnya tidak akan berjalan dengan baik.
2. Terlalu Lama
Meeting yang seharusnya bisa diselesaikan selama 30 menit, malah molor menjadi satu jam. Peserta yang datang terlambat membuat meeting mulai terlambat juga. Pembicaraan yang terlalu ngalor ngidul dan tidak to the point juga merupakan salah satu faktornya.

Jumat, 16 Mei 2014

5 Cara Untuk Lebih Dihargai


Ketika Anda di kantor, apa yang Anda prioritaskan? Mendapatkan banyak uang, atau menjalin hubungan baik dengan rekan kerja Anda? Jika pilihan Anda yang kedua, maka Anda perlu untuk menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Salah satu cara untuk menjalin hubungan baik adalah dengan menghargai diri Anda sendiri dan orang lain. HRM Asia memberikan lima tips untuk membuat Anda lebih dihargai oleh rekan Anda di kantor.

1. Temukan Apa yang Bernilai Dalam Diri Anda Suatu individu biasanya dihargai berdasarkan kekuatan dan kemampuan yang mereka miliki. Alangkah lebih baiknya jika Anda mengetahui apa kemampuan Anda dan maksimalkan kemampuan Anda tersebut. Anda bisa mulai dengan menuliskan apa saja kemampuan yang Anda miliki dan mulai memikirkan bagaimana caranya memaksimalkannya. 

2. Cari Tahu Passion Anda Melakukan pekerjaan sesuai dengan passion Anda biasanya akan lebih ingin terlibat dalam lingkungan kerja dan lebih semangat dalam menyelesaikan tugas kantor Anda. Tanpa disadari Anda akan lebih dihargai dan dihormati oleh rekan-rekannya. 

Bagi Pekerja di Inggris, Wifi lebih penting daripada Kopi

Berdasarkan penelitian terbaru, ditemukan bahwa pekerja di Inggris merasa lebih gelisah terhadap pilihan wifi dibanding pilihan minuman di kedai kopi. Survey yang dilakukan oleh Samsung ini menemukan bahwa lebih dari sepertiga pekerja memilih kedai kopi berdasarkan ketersediaan wifi dibandingkan dengan kualitas makanan dan minumannya. Sebanyak 70% responden menyatakan bahwa dua kali dalam seminggu mereka menyelesaikan pekerjaan mereka di kedai kopi. Dan 60%-nya menyatakan bahwa ketersediaannya wifi merupakan pertimbangan utama mereka dalam memilih kedai kopi untuk menyelesaikan tugas mereka. Bahkan kemudahan mengakses printer lebih dipertimbangkan dibandingkan dengan ketersediaan sumber listrik. Sebanyak 8% dari 101 kedai kopi yang tersedia di Inggris menyediakan ruang khusus dengan koneksi wifi bagi para pekerja. Hal ini disebabkan, 46,9% responden merasa terganggu dengan kondisi kedai kopi yang bising. Para pekerja juga biasanya menyelesaikan pekerjaan mereka melalui smartphone (71%), dibandingkan dengan menggunakan laptop (50%) dan computer tablet (49%). Selain itu para petinggi-petinggi di perusahaan juga mempergunakan gadget yang sama dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.