Sebenarnya, gula pun turut andil. Diet tinggi gula dapat mempengaruhi kadar lemak dan kolesterol, terutama pada orang yang berbakat diabetes. Untungnya pada kebanyakan orang, konsumsi gula secukupnya tak akan membahayakan.Gula dapat menyebabkan anak hiperaktifYang benar:Ada anggapan gula menjadi salah satu penyebab anak hiperaktif, remaja nakal, atau kriminalitas. Yang benar, belum ada penelitian yang dapat menunjukkan hubungan antara gula dengan hiperaktivitas. Bahkan, kebanyakan penelitian meyakinkan tak ada hubungan antara keduanya hingga anjuran mengurangi gula untuk mencegah atau mengobati hiperaktivitas belumlah didukung penelitian.Gula membuat ketagihan atau mengidamYang benar:Pada umumnya, tak ada makanan termasuk gula yang menyebabkan ketagihan seperti orang ketagihan obat. Yang sebenarnya terjadi, mengidam atau menginginkan makanan yang manis-manis lebih pada pandangan seseorang tentang makanan. Contohnya, banyak orang menyukai coklat, tetapi tentu tak sama sukanya apabila zat aktif coklat dimasukkan ke dalam sebuah tablet. Suasana dan kenikmatan saat mengunyah sebatang coklat juga menjadi hal yang membuat kita ingin makan coklat.Gula tidak akan sebabkan anak kurang giziYang benar:Sebaliknya, bila anak terlalu banyak makan gula, kemungkinan kekurangan nutrisi makin besar. Segelas softdrink sama kalorinya dengan setangkup roti gandum, tetapi kandungan nutrisinya akan berbeda. Jika si kecil terlalu banyak makan makanan bergula melebihi kebutuhan kalorinya dan tak diimbangi makanan bergizi, ia mungkin saja gemuk tetapi kekurangan nutrisi terutama vitamin dan mineral.Gula menyebabkan gigi berlubangYang benar:Gula memang dapat menyumbang kerusakan gigi karena akan difermentasi bakteri menyebabkan suasana asam yang akan mengikis lapisan gigi. Tetapi gula bukan satu-satunya penyebab. Gigi berlubang disebabkan banyak faktor seperti bakteri yang ada di mulut (biasanya berkomuni di plak gigi), cairan saliva yang membersihkan mulut, mineral yang membentuk gigi, dan makanan yang tertinggal di sela gigi. Membiasakan menyikat gigi atau membersihkan gigi secara teratur bisa jadi lebih efektif daripada sekedar mengurangi menu gula dalam menu si kecil.
BLOG yang berisi dengan catatan-catatan, kutipan, artikel semoga memberikan inspirasi, motivasi & semangat serta pengetahuan dalam Belajar, Bekerja, Berkarya dengan motto "TOTALITAS dalam setiap Aktivitas"...
Jumat, 19 Juni 2009
Inilah Mitos dan Fakta Seputar Gula
Sebenarnya, gula pun turut andil. Diet tinggi gula dapat mempengaruhi kadar lemak dan kolesterol, terutama pada orang yang berbakat diabetes. Untungnya pada kebanyakan orang, konsumsi gula secukupnya tak akan membahayakan.Gula dapat menyebabkan anak hiperaktifYang benar:Ada anggapan gula menjadi salah satu penyebab anak hiperaktif, remaja nakal, atau kriminalitas. Yang benar, belum ada penelitian yang dapat menunjukkan hubungan antara gula dengan hiperaktivitas. Bahkan, kebanyakan penelitian meyakinkan tak ada hubungan antara keduanya hingga anjuran mengurangi gula untuk mencegah atau mengobati hiperaktivitas belumlah didukung penelitian.Gula membuat ketagihan atau mengidamYang benar:Pada umumnya, tak ada makanan termasuk gula yang menyebabkan ketagihan seperti orang ketagihan obat. Yang sebenarnya terjadi, mengidam atau menginginkan makanan yang manis-manis lebih pada pandangan seseorang tentang makanan. Contohnya, banyak orang menyukai coklat, tetapi tentu tak sama sukanya apabila zat aktif coklat dimasukkan ke dalam sebuah tablet. Suasana dan kenikmatan saat mengunyah sebatang coklat juga menjadi hal yang membuat kita ingin makan coklat.Gula tidak akan sebabkan anak kurang giziYang benar:Sebaliknya, bila anak terlalu banyak makan gula, kemungkinan kekurangan nutrisi makin besar. Segelas softdrink sama kalorinya dengan setangkup roti gandum, tetapi kandungan nutrisinya akan berbeda. Jika si kecil terlalu banyak makan makanan bergula melebihi kebutuhan kalorinya dan tak diimbangi makanan bergizi, ia mungkin saja gemuk tetapi kekurangan nutrisi terutama vitamin dan mineral.Gula menyebabkan gigi berlubangYang benar:Gula memang dapat menyumbang kerusakan gigi karena akan difermentasi bakteri menyebabkan suasana asam yang akan mengikis lapisan gigi. Tetapi gula bukan satu-satunya penyebab. Gigi berlubang disebabkan banyak faktor seperti bakteri yang ada di mulut (biasanya berkomuni di plak gigi), cairan saliva yang membersihkan mulut, mineral yang membentuk gigi, dan makanan yang tertinggal di sela gigi. Membiasakan menyikat gigi atau membersihkan gigi secara teratur bisa jadi lebih efektif daripada sekedar mengurangi menu gula dalam menu si kecil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar