Senin, 06 Juli 2009

Waspadai Gula Darah Yang Selalu TInggi

Tahukah anda jika diabetes mellitus merupakan salah satu jenis penyakit yang memiliki komplikasi terbanyak jika dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya? Mungkin sebagian orang sud ah mengenal tentang diabetes melitus, namun ada baiknya jika kita dapat menelusuri sebelum anda mengalaminya atau lebih jauh terjangkit. Diabetes tel ah menjadi sal ah satu momok bagi dunia karena merupakan pemicu utama bagi terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, kebutaan, gangguan ginjal kronik sampai terjadinya gagal ginjal, dan luka yang sulit sembuh pada kaki sampai menjadi busuk (gangren).

Sementara, pada syaraf bisa menimbulkan neuropati diabetik, sehingga ada bagian yang mati rasa atau tidak dapat merasakan apapun, sekalipun tertusuk jarum, paku ataupun terkena benda panas. Diabetes juga dapat menimbulkan impotensi, sesuatu yang tentunya amat menakutkan bagi sebagian besar pria.

Perkembangan Diabetes di Indonesia


Perkembangan penyakit diabetes di Indonesia kian hari kian meningkat. Para penderita tersebar mulai dari wilay ah perkotaan hingga ke pedesaan. Berdasarkan data RS. Cipto Mangunkusumo, di Jakarta t ah un ini juml ah penderita diabetes mencapai 700.000 orang. Berarti angka ini merupakan 11% dari populasi orang dewasa di ibu kota. Juml ah ini mayoritas berasal dari populasi penduduk berusia 30 t ah un ke atas.

Sedangkan, total penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia berdasarkan data WHO pada t ah un 2009, ada sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan juml ah nya akan melebihi 21 juta jiwa pada t ah un 2025 mendatang.

Diabetes tidak hanya dijumpai di perkotaan namun juga pedesaan. Prevalensi DM di perkotaan tercatat sebesar 14,7%, sedangkan pedesaan 7,2%. Angka ini tidakl ah terlalu mengherankan mengingat sekarang ini gerai makanan cepat saji (fast food) makin mud ah dijumpai dimana-mana termasuk di daer ah non perkotaan.

Diabetes Mellitus

Secara harfi ah , diabetes mellitus berasal dari kata diabetes berarti mengalir, dan mellitus berarti madu. Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis atau penyakit gula adal ah suatu kondisi gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam dar ah (hiperglikemia) secara men ah un.
Bagaimana Seseorang disebut Memiliki Diabetes ?

Seseorang disebut diabetisi atau menderita diabetes apabila pada pemeriksaan kadar gula dar ah puasanya melebihi angka 126 mg/dL atau dua kali berturut-turut pemeriksaan gula dar ah 2 jam sesud ah makan, angka yang didapat melebihi 180 mg/dL.

Ciri atau Gejalanya ?

Sesuai dengan namanya yang berarti mengalir dan manis, maka gejala-gejala diabetes yang ditemukan adal ah banyak kencing, yang merupakan us ah a tubuh untuk mengeluarkan gula yang berlebih diikuti banyak minum dan banyak makan. Disebut dengan ‘tiga P‘ yaitu Poliuri (banyak kencing), Polidipsi (banyak minum) dan Polifagi (banyak makan) disertai dengan penurunan berat badan yang tidak diket ah ui sebabnya.

Gejala-gejala lain adal ah merupakan komplikasi karena kadar gula dar ah yang tinggi yang dapat merusak pembuluh dar ah besar ataupun kecil, misalnya luka yang tidak sembuh, lemas, lesu atau juga mengantuk.

Penyebab Umum Dan Tipe Diabetes?


Penyebab diabetes tergantung jenis atau tipe diabetes yang terjadi. Ada 4 tipe diabetes, yaitu tipe 1, 2 , 3 dan 4. Tipe 1 disebabkan proses yang disebut otoimun dimana tubuh menghasilkan zat antibodi yang merusak pankreas sehingga pankreas akan rusak sama sekali. Tipe 2 disebabkan karena adanya kombinasi faktor genetik dan faktor lingkungan yang menyebabkan kerusakan pankreas (tidak total) dan adanya resistensi insulin. Tipe 3 disebabkan karena faktor-faktor lain yang lebih kompleks, seperti gangguan genetik, pengaruh obat-obatan, rusaknya pankreas karena penyakit lain (batu, operasi) sedang tipe 4 adal ah diabetes yang terjadi pada wanita yang sedang hamil.

90% kasus diabetes digolongkan sebagai tipe 2. Tipe 2 - d ah ulu disebut sebagai Diabetes Tidak Tergantung Insulin - lebih banyak disebabkan oleh perilaku gaya hidup yang tidak sehat, terutama perub ah an pola makan yang cenderung banyak mengkonsumsi lemak dan miskin serat. Pada orang normal, karbohidrat (berbagai jenis tepung dan gula) yang dimakan akan diub ah menjadi glukosa di dalam saluran pencernaan. Glukosa ini kemudian akan dibawa oleh dar ah ke seluruh tubuh dan masuk kedalam sel untuk dimanfaatkan sebagai b ah an baku energi dan metabolisme sel. Masuknya glukosa ke dalam sel berlangsung dengan bantuan hormon insulin . Insulin berperan layaknya kunci yang membuka jalan bagi glukosa masuk ke dalam sel.


Pada penderita diabetes gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup juml ah nya. Akibatnya gula akan menumpuk di dalam dar ah , tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni atau tersisa di dalam dar ah .

Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita diabetes umumnya terlihat lem ah , lemas dan tidak bugar.

Di dunia diperkirakan terjadi 3,2 juta kematian per t ah un akibat diabetes, atau 1 diantara 20 kematian per t ah un adal ah akibat DM, atau setiap 10 detik satu orang mati karena diabetes. Resiko penyakit kardiovaskuler (jantung & pembuluh dar ah ) pada pasien DM adal ah 2-8 kali lebih besar dibanding bukan DM. Sedangkan resiko untuk stroke meningkat sekitar 40% dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes.

Komplikasi penyakit akibat diabetes tidak dapat dianggap remeh, walaupun tetap dapat dikendalikan. Kadar gula dar ah yang cenderung tinggi dalam jangka panjang, akan merugikan bagi banyak fungsi organ vital tubuh. Secara umum komplikasi ini akan menyebabkan gangguan pada pembuluh dar ah besar (makrovaskuler) dan pembuluh dar ah kecil (mikrovaskuler) . Komplikasi mikrovaskuler meliputi gangguan pada mata, ginjal dan syaraf tepi. Sedangkan komplikasi makrovaskuler meliputi penyakit jantung koroner, stroke dan gangguan pada pembuluh dar ah tepi terutama pada kaki, yang pada akhirnya menyebabkan ulkus kaki sampai munculnya resiko amputasi.

Diperkirakan 10-25% biaya kesehatan nasional dipakai untuk pengobatan DM dan komplikasinya. Angka tersebut belum termasuk biaya tidak langsung, seperti menurunnya kualitas hidup, produktivitas kerja dan kecacatan yang ditimbulkan.


Kuncinya adal ah Kontrol Gula Dar ah

Tak pelak lagi inti permasal ah an dari diabetes adal ah tingginya kadar gula dalam dar ah . Maka langk ah yang paling praktis untuk menghindari resiko komplikasi akibat diabetes adal ah menjaga semaksimal mungkin agar kadar gula selalu berada dalam batas normal dalam dar ah .

Kadar gula dar ah dalam tubuh bersifat fluktuatif, akan naik setel ah makan dan turun setel ah beraktifitas. Menurut protokol PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia), target gula dar ah ideal yang diharapkan adal ah maksimum 144 mg/dL sesud ah makan dan 100 mg/dL puasa. Bagi diabetisi, terutama yang harus dijaga adal ah gula dar ah sesud ah makan. Pada orang normal, setel ah 2-3 jam sesud ah makan, kadar gula dar ah akan kembali pada posisi normal, namun pada diabetisi kadarnya tetap tinggi. Penelitian terbaru menunjukkan b ah wa pasien yang mempunyai gula dar ah sesud ah makan yang cenderung selalu tinggi, ternyata akan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. Data yang menunjukkan b ah wa 80% kasus kematian pada diabetes adal ah akibat penyakit jantung dan pembuluh dar ah .

Jalan yang paling mud ah adal ah selalu pantau kadar gula dar ah agar selalu berada dalam batasnya. Memiliki sendiri alat monitor gula dar ah saat ini menjadi metode paling efektif untuk menget ah ui level gula dar ah pasien. “Keuntungan terbesar dari memiliki sendiri alat monitor gula dar ah adal ah mendidik si pasien agar mampu mengatur sendiri pola makan dan melakukan aktivitas yang berpengaruh positif terhadap nilai gula dar ah . Umpamanya, si pasien yang menget ah ui b ah wa akibat makan sepiring nasi sud ah bisa membuat loncat gula dar ah nya, maka selanjutnya dia punya kesadaran untuk mengurangi menjadi seteng ah piring, “ jelas Hery Purwanto, Product Manager PT. Roche Indonesia, mengenai manfaat memiliki alat monitor gula dar ah sendiri di rum ah . Sehingga jika kontrol berada di tangan, maka diharapkan diabetes tidak lagi menjadi momok yang menakutkan bagi pasien, karena resiko komplikasi dapat dijauhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar