Rabu, 14 Mei 2014

Inilah 5 tipe Karyawan yang dibenci Bos

Apakah Anda merasakan bahwa urusan internal kantor menjadi lebih rumit daripada masalah klien? Atau mungkin, sebagai atasan Anda masih sering menceritakan betapa berantakan hari-hari Anda di kantor karena ulah anak buah? Jika demikian, inilah saatnya Anda mengecek dan berbuat sesuatu pada karyawan Anda jika ciri-ciri berikut Anda temui:

1. Mereka tidak menghargai waktu Anda Ia selalu datang terlambat dan pulang lebih awal. Ketika meeting dijadwalkan mulai pukul 09.00, ia akan datang pada pukul 09.15 sambil membawa secangkir kopi di tangannya. Mereka mungkin memang melakukan tugasnya sebaik mungkin, tetapi ia tidak ragu-ragu membuat semua orang menunggu. Solusi: Keterlambatan bisa terjadi karena dua hal. Yang pertama, dia memang disorientasi terhadap waktu, dan yang kedua, ia dengan sengaja tidak tepat waktu. Jika poin pertama yang menjadi alasan keterlambatannya, maka sebelum rapat, datangilah mejanya dan ajaklah datang bersama. Tetapi jika ia memang sengaja menelatkan diri, maka jangan biarkan permainannya bertahan lama. Sebagai atasan, kita tidak perlu menunggu dia untuk memulai rapat. Dan jika dia tetap terlambat, maka jangan lagi memberikan projek penting untuknya ke depannya. Serahkah proyek tersebut kepada orang lain, kecuali jika memang ia mampu memberikan hasil kerja yang sangat spektakuler.

2. Selalu mengadukan perbuatan karyawan lain Adakalanya karyawan kita bersikap seperti anak SMP. Sehari-hari, ia menguntit apa yang dilakukan orang lain dan mengadukannya ke bos. Ia akan bercerita bahwa si A sering datang terlambat, si B sering membuka video youtube dan sebagainya. Lalu ia mengatakan kepada Anda bahwa situasi seperti itu terasa tidak adil baginya. Belum lagi ia mengeluhkan gajinya yang di bawah rata-rata. Solusi: Menghadapi karyawan seperti itu, sebaiknya seorang atasan bersikap tegas. Sampaikan bahwa Anda menginginkan seluruh karyawan untuk mengerjakan tugasnya masing-masing, bukan mengurusi urusan orang lain. Katakan pula padanya bahwa Anda tidak ingin mendengar apapun tentang keburukan karyawan kecuali itu menyalahi hukum dan peraturan perusahaan. Kemudian mengenai gaji, jelaskan bahwa apa yang ia peroleh telah sesuai dengan standar pasar dan jika ia masih meminta lebih, katakan agar ia mencari peruntungan di tempat lain. 



3. Sangat Pemalas Pada dasarnya, karyawan tipe ini jarang tuntas mengerjakan tugas-tugasnya. Ia selalu tertinggal dari yang lain dan bahkan melimpahkan pekerjaannya kepada karyawan lain. Solusi: Pecatlah karyawan tersebut. Tidak ada gunanya Anda menggaji orang yang tidak menghasilkan apapun untuk perusahaan. Berikan padanya target untuk peningkatan kinerja selama 60 hari. Jika dalam 60 hari tersebut tetap tidak ada kemajuan, maka tidak ada jalan lain kecuali memecatnya. 

4. Memiliki kesulitan dalam bersosialisasi Ciri karyawan jenis ini adalah mereka yang tidak dapat menempatkan diri dengan baik di lingkungan tepat kerja. Tidak dapat berbaur dengan karyawan lain dan atau membuat orang lain merasa tidak nyaman dengan kata-kata atau perbuatannya. Ia memiliki dunianya sendiri karena tidak memahami cara berkomunikasi yang baik dengan kolega. Solusi: Telecommuting bisa menjadi salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah serupa ini. Masalah-masalah sosialisasi yang timbul akan berkurang seiring dengan kurangnya interaksi yang kita lakukan dengan karyawan tersebut. Jika memang tugasnya tidak mengharuskan ia berada di perusahaan, tawarkan padanya telecommuting dan masalah akan segera selesai. 

5. Karyawan yang manja Karyawan dikatakan manja ketika apapun yang ia lakukan, ia butuh pengakuan, bahkan meskipun itu hal yang sepele. Selain tidak tahan kritik, ia juga mendambakan pujian. Ia mungkin akan menangis jika dikritik dan ingin dipuja-puja hanya karena tidak telat masuk kantor atau membalas email dari klien. Dalam 6 bulan bekerja, ia ingin dipromosikan dan tidak mau mengerti alasan ia belum mendapatkan promosi. Solusi: Tidak jarang hal semacam ini dikaitkan dengan pola pengasuhan anak oleh orang tua. Tetapi sebagai pemberi kerja, kita punya hak untuk membuatnya lebih baik. Menghadapi karyawan demikian, ada baiknya kita mengajaknya duduk bersama dan memberikan beberapa nasihat. Sampaikan kepadanya bahwa perusahaan sangat mengapresiasi kinerja yang baik dari karyawan. Hanya saja, ekspektasinya untuk selalu mendapat sambutan positif dari atasan sudah tidak realistis lagi. Mintalah ia untuk tetap melakukan tugasnya dengan baik, dan itu termasuk datang tepat waktu atau membalas email klien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar