Rabu, 09 September 2009

Aplikasi Nilai Ramadhan

DALAM menjalani ibadah selama Ramadan, setiap mukmin tidak boleh
puas dengan apa yang sudah dikerjakannya, apalagi menganggap
sudah sempurna. Senantiasa ingin meningkatkan kualitas dan
kuantitas ibadah, memperbaiki kekurangan serta mengejar semua
keutamaan yang Allah SWT janjikan selama Ramadan hendaklah
menjadi spirit bagi setiap mukmin yang berpuasa.
Pelajaran berharga dari Allah SWT dapat dilihat dalam QS Al
Baqarah 187: "Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa
bercampur dengan isteri-isterimu; mereka itu adalah pakaian
bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang
campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh
Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah
puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid. Itulah larangan
Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertaqwa."

Dalam ayat tersebut Allah SWT, ada proses tarbiyah dari Allah SWT
kepada kita untuk senantiasa melakukan At Tanmiyah
(pengembangan).
* Meskipun bercampur dengan istri di malam hari diperbolehkan,
tapi bagi mereka yang senantiasa ingin melakukan peningkatan
kualitas ibadah selama Ramadan akan memilih untuk itikaf di
masjid.
* Pengembangan diri juga terkandung dalam hikmah dianjurkannya
puasa 6 hari di bulan Syawal. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW
bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadan lantas disambung dengan
enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama
setahun." (HR. Al-Bazzar).
* Muara yang hendak ingin dicapai dari semua proses tarbiyah
tersebut adalah terbentuknya individu yang bertaqwa dan
berkepribadian islami. Terlebih lagi bagi para dai (kader dakwah)
yang senantiasa berjuang membela al-haq (kebenaran) berperang
melawan al-bathil (kebatilan), Ramadan akan benar-benar dimaknani
dan dimanfaatkan guna meningkatkan kualitas Maknawiyahnya.
* Kesabaran adalah salah satu hikmah yang hendak diraih
selepasnya bulan tarbiyah ini. "Hai Nabi, kobarkanlah semangat
para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar
diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang
musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya
mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir,
disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti" (QS Al
Anfal 65).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar