Senin, 28 September 2009

Tetap Bugar Setelah Lebaran

SAAT Lebaran, terjadi banyak perubahan pola makan dan aktivitas. Berbagai hidangan yang tersaji, umumnya bersantan yang tinggi kolesterol dan lemak. “Harus diperhatikan adalah asupan kadar lemak. Kebanyakan lemak akan menaikkan kadar kolesterol, trigliseride serta mempersempit pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah kurang lancar. Ini yang bisa memicu penyakit jantung,”

Lantas, bagaimana sebaiknya pola makan selama dan setelah Lebaran? Yang jelas, pola makan yang normal adalah makan setiap tiga jam. “Jangan sampai perut kosong,” anjurnya.

Disela-sela makan besar, bisa makan buah atau makanan ringan. “Kalau pola makan setiap tiga jam dilakukan, biasanya tidak ada masalah. Termasuk saat Lebaran sekalipun.” Masalahnya, mereka yang sudah teratur makan setiap tiga jam, pasti tidak akan makan terlalu banyak. Soalnya, perutnya tidak pernah benar-benar kosong. Sementara mereka yang tidak mengikuti pola makan tiga jam sekali ini, biasanya makan terlalu banyak saat lambung kosong.

Lakukan Stretching
Dari sisi kebugaran, sesudah lebaran perut yang biasanya diisi makanan yang kondisinya relatif terjaga, kini jadi sedikit kacau. Kalau kondisi tubuh turun dan mendapat makanan yang relatif kurang sehat, tentu penyakit akan mudah menyerang. “Agar tetap bugar, sebaiknya rencanakan lebaran matang-matang. Khususnya bagi yang mudik. Apalagi, kalau mudik membawa kendaraan pribadi,”

Saat balik mudik, biasanya di jalanan terhadang kemacetan, khususnya yang membawa kendaraan pribadi atau bus umum. Akibatnya, perjalanan bisa berlangsung 10 jam atau bahkan lebih. “Tetap usahakan makan setiap 3 jam. Sementara kalau minum, sebaiknya jangan sekaligus banyak. Sedikit tapi sering. Misalnya 100-150 cc setiap setengah jam. Ini membuat kita tidak perlu terlalu sering kencing mengingat sulitnya mencari tempat kencing di perjalanan.

Dari segi fisik, “Sebaiknya sering-sering melakukan stretching di dalam kendaraan. Minimal 2 jam sekali untuk menghindari kekakuan otot dan sendi. Kalau sempat turun dari kendaraan, lebih baik. “Bisa joging sebentar atau stretching. Soalnya, aliran darah harus lancar dari bawah ke atas.” Ada banyak model stretching. “Anggap saja seperti stretching di atas kursi. Jadi, mulai otot leher sampai otot kaki, termasuk tangan, digerakkan.”

Untuk meluruskan kaki karena terlalu lama menginjak kopling, misalnya, lakukan gerakan berdiri-jongkok. “Tujuan stretching adalah agar otot tidak kaku. Intinya, otot diregangkan kemudian dilemaskan, sisi kiri dan sisi kanan,” ujar Irvan. Lakukan 10 hitungan untuk satu sisi, lalu 10 hitungan untuk sisi lainnya, bisa satu set atau dua set.
Jika kebugaran terus dijaga, meski makanan tidak terlalu terjaga selama balik mudik, sebetulnya tidak ada masalah. “Orang yang lebih bugar akan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan-perubahan, baik pola makan atau lingkungan,” katanya. Begitu pula terhadap perubahan cuaca dan pola makan. “Dia tidak akan mudah sakit.” papar Irvan lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar