Jumat, 16 Oktober 2009

Kemeja SBY Hanya Rp 150 Ribu

TIDAK ada persiapan khusus dalam pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Oktober mendatang. Terutama berkait busana yang akan dikenakan Yudhoyono bersama istri dan anak-anaknya.

Kendati pelantikan tinggal hitungan hari, Kwong Tung Tailor yang selama ini menjadi penyedia jasa penjahit baju keluarga besar presiden, hingga kini belum mendapat pesanan. Sepertinya Yudhoyono ingin tampil sederhana dalam pelantikan nanti. Dan, itu berbeda sama sekali ketika dia pertama kali dilantik menjadi presiden bersama Jusuf Kalla sebagai wakil presiden lima tahun silam.
Untuk pelantikan kali ini, Yudhoyono tidak ada melakukan pemesanan busana khusus. Ini sama seperti acara deklarasi pasangan Yudhoyono-Boediono dalam pilpres, di Bandung, Mei silam, saat pihak staf presiden lah yang menjahitkan baju khusus buat keduanya.
"Sampai saat ini pihak protokoler presiden belum kesini terutama membuatkan jas atau baju saat pelantikan nanti. Belum ada perintah untuk membuatkan jas atau baju," ungkap A Lion, pemilik Kwong Tung Tailor yang berlokasi di JL. Pecenongan No.10, Jakarta Pusat, Kamis (15/10).
Menurut A Lian, biasanya stelan jas yang dipesan Pak Yudhoyono didominasi warna hitam dan biru. "Bapak suka warna hitam dan biru. Tiga bulan lalu beliau pesan dua. Saya kira
jas warna biru yang akan dipakai dalam pelantikan nanti. tapi bisa juga warna hitam sesuai situasinya kan," ujarnya.
Ricky Irawan yang juga pengelola Kwong Tung Tailor pun menduga pada pelantikan presiden dan wakil presiden nanti, Yudhoyono akan mengenakan jas lama yang dipesannya tiga bulan lalu.
"Tidak ada pesanan baju atau jas khusus buat pelantikan. Pak Yudhoyono kan orangnya sangat sederhana sekali. Banyak orang menyangka kalau baju atau jasnya mahal-mahal. Itu salah sama sekali," tutur Ricky.
Dia memastikan Yudhoyono akan memakai jas yang dipesan tiga bulan sebelumnya.
Sebab itu busana untuk acara resmi jas dipadu kemeja warna putih atau biru sesuai selera Yudhoyono.
Yang jelas, lanjut dia, paling tidak tiga bulan sekali, ajudan presiden memesan jas khusus. "Yang paling sering kami menjahitkan baju batik dan seragam PDH yang selalu dipakai presiden," terang A Lian.
Kwong Tung Tailor merupakan perusahaan keluarga yang dibangun tiga generasi dan berdiri sejak tahun 1936. Kwong juga telah memiliki satu cabang di arteri Pondok Indah. Sudah sejak 1991, Yudhoyono menjadi langganan tetap.
"Bapak Yudhoyono sudah menjahitkan baju di sini sejak tahun 1991 ketika masih berpangkat kolonel bertugas di Kodam. Seluruh keluarganya menjahitkan bajunya ke sini. Kami juga nggak nyangka kalau akhirnya beliau jadi presiden, dan masih tetap menjahitkan baju atau jasnya disini," ungkap A Lian
A Lian juga mengaku sempat menjahitkan busana untuk Gus Dur saat masih menjabat sebagai presiden.
Harga
Soal selera, A Lian mengaku Yudhoyono selalu menyukai warna hitam dan biru. Tidak heran kalau baju atau jas yang dikenakan prsiden selama ini lebih banyak kemeja warna biru atau jas warna hitam dan biru.
Ditanya soal harga, A Lian terang-terangan mengatakan untuk satu stel jas bersama celana panjangnya, dia hanya mengenakan harga Rp 3 juta. "Presiden sangat sederhana. Baju atau jas yang dipakainya tidak mahal. Harga permeter woll untuk jas paling Rp 200 ribu," bebernya.
Ricky dan stafnya sudah paham ukuran dan model yang diinginkan Yudhoyono. Karenanya dia tak perlu harus mengukur tubuh presiden. "Semua member ukurannya sudah ada di sini, jadi tidak bicara ukuran M, XL, atau yang lain. Kita juga tidak pernah datang ke istana. Paling kalau dipanggil di Cikeas," ujar Ricky.
Setiap minggu Kwong Tong selalu menjahitkan kemeja batik untik dikenakan Yudhoyono dalam kunjungan ke berbagai negara atau ke berbagai nusantara. "Ordernya tiga atau empat potong kemeja batik," tuturnya.
Upah untuk satu potong kemeja batik sebesar RP 300 ribu. Adapun jenis batik yang dikenakan bermacam-macam mulai cetak sampai batik tulis. Jenis kain nya mulai yang biasa hingga kain sutera. "Yang paling utama untuk satu kemeja yang bakal dipakai presiden, dibutuhkan sedikitnya 2,8 meter.
A Lian membuka rahasia harga kemeja yang dikenakan Yudhoyono terutama baju batik yang dikenakan saat acara resmi atau kunjungan ke berbagai daerah. Paling mahal harganya Rp 3 juta. "Itu jenis batik tulis kain sutera. Tapi, tidak jarang presiden mengenakan baju batik katun tulis," ujarnya.
"Yang paling murah pun ada. Ada kemeja yang dipakai presiden warna putih yang biasa dipakai bareng jas, per meter hanya Rp 40 ribu," ungkap pria berkaca mata yang memiliki 60 karyawan itu.
Khusus untuk kemeja putih, staf keprisidenan telah mengirimkan tiga roll ke Kwong Tung dengan harga per meter tidak lebih dari Rp 40 ribu.
Seperti diketahui kemeja-kemeja yang dikenakan Yudhoyono semuanya berukuran XXL, sesuai ukuran RI-1 yang tinggi besar. Dalam pencanangan hemat energi, Yudhoyono tidak main-main, dia kerap kali mengenakan kemeja batik lengan pendek.
Batik-batik lengan pendek itu berasal dari butik yang sama yakni Batik Keris. Motif dan warnanya macam-macam. Ada coklat tua, coklat muda, merah maruh, hitam, hijau, dan hijau tua.
Menurut Uci, harga per lembar kemeja tersebut tergolong murah untuk ukuran presiden. "Harganya hanya berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 250 ribu per meter dan semuanya dijahit di Kwong Tung,' ujarnya.


Dikutip dari : SRIPOKU>COM
Persda Network/Yoni Iskandar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar